Kamis

Meretas Kejumudan Hidup;Kontemplasi Akhir Tahun 2005


Oleh : Alpha Centaury
Jauh waktu terlampaui. Menembus setiap batas-batasnya. mungkin mendahului zaman. Hidup kita takl berakhir disini. Diluar sana, kegalauan menanti untuk diselami, mungkin dibenahi. Sadar atau tidak, kita telah menjamah realitas disekitar kita. Menggoyahkan imajiyang telah lama bersarang dialam bawah sadar. Lalu, kita begitu pogah menjarah semua mimpi yang pernah ada. Meraihnya kembali dari angin malam yang telah membawa semuanya.
Terlebih aku yang hidup disetiap ide. Terlalu ingin tahu semua impian. Menaburkan ekspektasi tak berujung. Sesekali mencerca realitas miris didepan mata. Lihatlah, bentuk pengagungan atas idealitas yang bersemayam dalam diri. meski harus berbentur dan ternisbahkan sebagai sesuatu yang utopis. Absurd. Ataukah semua hanyalah fatamorgana hidup yang membias dalam horizon bumi. Mungkin, hanya mengawang diatas garis langit.
ada yang salah, tentunya. Atas hidupku yang membunuh setiap karakter. mencabik potensi yang ingin mengaktualkan. memberangus benih-benih intelektual. Maqamku tak disini. Karena, aku tak ingin hidup dalam kejumudan. Masih dalam kekhilafan. Menusuk jantung mimpi yang ingin membumi.
mereka hadir untuk bebas. Menjelajah setiap ruang dan waktu. Benarkan ini adalah hidup? Jika ia, maka dosa telah menggauliku. Menyusup jauh kedalam aliran darah. Memang. Pikir mereka dalam hati. Pasti. Jawabku sadar sepenuhnya.
Sudah cukup lama aku berdiri disini. Menunggu setiap ketidakpastian. Walu akhirnya, kupun mengoceh tak karuan. Membeberkan berita yang tak pasti pula. Mengharap kehadiran entitas yang bernama "kesadaran". Walau, toh hadirku berkesan sebagai upaya bermasturbasi intelektual.
Telah terlewati jarak yang cukup panjang. Cukup jauh. Mungkin sejauh mata menatap masa depan yang masih buram. Menagap harus berproses jikalau hasil adalah orientasi yang sesungguhnya?. Lebih kita berjalan dijalan yang lurus.
Untuk apa "Mencari Keadilan di Bumi Kedokteran ?" Karena bisa saja keadilan itu memang tak ada. ataukah ia (keadilan;pen) bukan bagian dari kurikulum. Bukan bagian dari sistem. Bukan sebuah untegraso. Keadilan hanyalah bagian dati doktrinal agama belaka. Lalu, biarlah "Mari Berakademik!!". Karena memang itulah tujuan kita. Paling tidak, lebih pasti dari kepastian itu sendiri. Wajarlah kemudian untuk membantah "Masih Perlukah Orhgnanisasi (Lembaga)?" Yang membumi adalah hidup "wajar". Tengok "Mak Lia, PK5 ynag terperiferisasi". Hidupnya aman-aman saja. Ruang untuknmy atelah terpenuhi. Dan juga "Pendidikan di Kedokteran", sebagai sesuatu yang telah diamini semua rezim, semua kerajaan. Tak ada yang salah. Yang Pasti, masih seabrek gagasan lainnya yang jika salah maka sesungguhnya ia benar dan jika benar sesungguhnya ia salah. Demikian.
Meski hidup selalu berujung pada kematian, tetap saja semuanya harus terjalani. Kematian bukanlah sebuah ujung hidup, tetapi awal dari hidup sesungguhnya. Itulah ungkapan para filosof. Analoginya adalah janin, rahim, dan dunia. Rahim adalah tempat hidup janin untuk sementara. Hidup sesungguhnya adalah dunia luar. Pun, kematian adalah hidup setelahnya.
Penghujung tahun, bukan pula sebuah akhir. Tetapi awal meniti jalan selanjutnya. Momen untuk merelungi kontemplasi. Bahwa hidup perlu menoleh pada "cermin". Pun, kita semua. Tak luput, aku.
Peluh telah lama hadir. Membasahi jiwa yang kering. Memberi arti hidup. Sudah tak pantas aku mementas. Ruang ini bukan untukku. Lebih berarti untuk semua yang masih ingin hadir. Lebih bermakna untuk yang akan hadir. Aku pergi dari takdirku. Menuju takdir lainnya. Paling tidak, inilah kontemplasi akhir tahun untuk sebuah ikhtiar Meretas Kejumudan Hidup.
Auf Wiedershen

Selasa

Selamat dan Sukses


Perubahan merupakan keniscayaan..tidak ada yang abadi dan sanggup menghalanginya..namun, akankah setiap perubahan membawa kemashlahatan ?atau justru setiap perubahan membawa kemudaratan..namun satu yang pasti ikhtiar dijalan-Nya harus terus dijalankan dan dipenuhi, karena hanya kepada Dia segala tujuan kita dunia dan akhirat...semoga setiap amanh yang senantiasa kita emban untuk mengisi hidup serta menignkatkan kualitas hidup bisa kita jalankan dengan baik dan penuh tanggung jawab..selamat kepada kanda Husain Anwar (HMI Komisariat STMIK Dipanegara) yang terpilih sebagai Ketua Umum HMI Cabang Makassar Timur dan kandi Apriani (HMI Komisariat FKG UNHAS) yang terpilih sebagai ketua Kohati HMI Makassar Timur periode 1426 - 1427 H...
Yakun Usaha Sampai